Cara Mengolah Tanah Liat Dari Tanah Sampai Menjadi Kemarik/Tembikar
- Rumah Tanah Liat Citra
- Mar 27
- 2 min read

Keramik merupakan salah satu kerajinan tangan yang bahan awalnya adalah tanah liat. Ketika membahas tanah liat maka akan teringat Kembali kenangan masa kecil Ketika bermain kotor-kotoran, lumpur tanah dan pasir Ketika bermain di luar hingga lupa Waktu. Namun dewasa ini semuanya telah berubah, setelah teknologi berkembang pesat secara perlahan permainan di luar rumah sudah menjadi aktivitas yang jarang sekali kita temukan. Anak-anak lebih tertarik menghabiskan waktunya dengan bermain gawai. Sekarang zaman sudah tidak seperti dulu lagi. Tapi jangan khawatir sekarang anak-anak masih bisa bermain dengan tanah yang aman bersama kami dengan mengikuti kelas pelatihan pembuatan keramik dari tanah liat, anak-anak bisa menuangkan ide dan kreativitas mereka melalui kegiatan membentuk tanah liat. Untuk merubah bentuk dari segumpal tanah liat hingga menjadi keramik jadi tidak terlalu rumit hanya saja membutuhkan waktu yang lama. Dibutuhkan kesabaran agar keramik yang dibuat memuaskan dan sesuai dengan yang diharapkan. Berikut ini adalah tahapan pembuatan keramik dari tanah liat.
Persiapkan Bahan Dasar
Bahan dasar untuk membuat keramik tentunya ialah tanah liat. Karena ciri - ciri teksturnya yang bersifat “liat” atau lengket, sulit menyerap air namun lembab. Beberapa ciri itu yang membuat tanah liat mudah dibentuk dan dikreasikan sesuai keinginan
Pembentukan Tanah Liat
Pembentukan tanah liat ada yang menggunakan alat dan juga dengan tangan kosong. Untuk teknik pembentukan ada yang menggunakan teknik pijatan, piling, lempeng, linting dan butsir. Untuk Teknik pijatan adalah dengan cara sedikit memijat tanah liat hingga menghasilkan kerutan dipermukaan seruai keinginan. Ada Teknik linting yaitu membuat lintingan atau gulungan tanah liat kecil lalu disusun ke tanah liat yang diinginkan. Sedangkan Teknik putar menggunakan meja putar baik itu diputar manual maupun menggunakan mesin, Dan selanjutnya adalah teknik cetak yang menggunakan alat cetakan yang bervariasi, ada yang bentuk hewan maupun bentuk geometri, biasanya terbuat dari gips atau plastik polimer.
Pengeringan Tanah
Setelah selesai dibentuk kemudian diletakan di tempat yang kering. Cara terbaik adalah dengan memanfaatkan angin dan sinar matahari langsung sampai kandungan air dari tanah liatnya menguap.
Pembakaran Tahap Pertama
Proses selanjutnya adalah pembakaran. Terdapat dua kali pembakaran nantinya. Yang pertama akan dibakar pada oven khusus yang mampu memanas hingga 1000 derajat celcius selama 9 jam. Proses ini dilakukan untuk menghilangkan semua kandungan airnya hingga ke bagian dalamnya, bertujuan untuk mengubah struktur tanah liat menjadi lebih keras, padat dan kuat.
Setelah pembakaran selesai keramik tidak boleh langsung dipindah, untuk memaksimalkan kepadatan dan mencegah thermal shock akibat perubahan suhu drastis yang memungkinkan terjadinya keretakan maupun pecah pada keramik. Oleh karena itu keramik harus didiamkan terlebih dahulu hingga suhu oven turun ke 0 derajat celcius, setelah itu baru bisa dilanjutkan ke tahap selanjutnya.
Tahap Finishing
Pada tahap ini keramik dihaluskan dengan glasir dan pewarnaan yang bertujuan untuk melindungi keramik, memperkuat strukturnya dan memperindah tampilannya. Penerapan lapisan glasir dapat dilakukan dengan cara dicelup, semprot, tuang ataupun dioles dengan kuas secara merata.
Pembakaran Terakhir
Yang terakhir adalah pembakaran kedua bertujuan untuk penyempurnaan keramik agar jauh lebih solid dan juga mengeringkan lapisan glasir dan juga warnanya agar merekat sempurna. Proses ini akan berlangsung selama 10 jam pada suhu 1220 derajat celcius. Sama halnya dengan proses yang pertama, dibutuhkan proses pendinginan terlebih dahulu. Setelah dingin baru bisa dijadikan hiasan atau digunakan untuk aktivitas sehari hari.
Comments